Jiu-Jitsu: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting
Jiu-Jitsu adalah satu kesatuan dari beberapa beladiri yang berasal dari Jepang. Olahraga Jiu-jitsu memiliki kemiripan dengan beberapa olahraga beladiri lainnya seperti Kempo, Aikido, dan Judo, yang juga berasal dari Jepang.
Meskipun belum ada catatan sejarah yang resmi terkait penemuannya, tapi olahraga ini juga menyangkut beberapa negara selain Jepang.
Beladiri yang satu ini menjadi salah satu olahraga yang memiliki banyak peminat di seluruh dunia. Dalam setiap pertandingannya, ada beberapa aturan main yang harus dipatuhi.
Baca juga: Hapkido: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting
Table of Contents
Merupakan perpaduan kungfu dengan beladiri asli Jepang
Tidak ada catatan yang pasti mengenai sejarah terbentuknya beladiri ini. Tetapi, seperti seni beladiri lainnya, jiu jitsu berasal dari Kallaripayyatu yaitu beladiri asal India.
Kallaripayyatu merupakan pencampuran antara Yoga dengan tarian India kuno.
Bodhi Dharma membawa teknik Kallaripayyatu ketika ia mengajakan agama Buddha. Kallaripayyatu kemudian dicampur dengan kungfu dan kempo dari daerah setempat.
Gerakan-gerakan tersebut diajarkan kepada para Biksu di kuil Siaw Lim Sie/Shaolin sebagai alat untuk membela diri dan penguat tubuh.
Olahraga jiu jitsu semakin berkembang seiring dengan perjalanan dari penduduk Jepang ke Cina untuk belajar agama Budha, filsafat, dan juga pengobatan.
Selanjutnya pada tahun 1998, berdiri Jiu Jitsu International Federation (JJIF).
Masuknya olahraga Jiu-jitsu di Indonesia dimulai ketika tahun 1942 pada masa perang dunia II. Olahraga ini diperkenalkan oleh tentara Jepang yang bernama Ishikawa.
Ishikawa mengajarkan olahraga Jiu-jitsu kepada masayarakat Indonesia. Hingga terbentuknya Jiu-jitsu Club pada tahun 1950.
Pada perkembangan selanjutnya, berdiri induk organisasi yang bernama Institut Jiu-jitsu Indonesia (IJI) yang berpusat di Jakarta.
Kini, IJI sudah tergabung dalam Federasi jiu jitsu dunia yaitu All Jiu-jitsu Japan International Federation (AJJIF).
Teknik dasar yang harus dikuasai pemain
Teknik dasar olahraga Jiu-Jitsu yaitu:
- Atemi waza: Teknik menyerang bagian lemah dari tubuh lawan.
- Kansetsu waza atau gyakudori: Teknik mengunci persendian lawan.
- Nage waza: Teknik menjatuhkan lawan.
- Kuncian: Teknik kuncian dapat diterapkan di berbagai bagian tubuh seperti jari, pergelangan tangan, siku, bahu, dan lutut.
- Cekikan: Teknik cekikan dapat memisahkan batang tenggorokan dari ligamentum, sehingga dapat menyebabkan kematian karena sesak napas. Dalam kompetisi modern Jiu-Jitsu teknik cekikan dilarang penggunaannya.
- Menendang dan memukul: Teknik jiu jitsu menekankan pada pengontrolan keseimbangan lawan. Dan tendangan diatas ulu hati dilarang penggunaannya.
- Teknik bergulat: Teknik bergulat pada Jiu-Jitsu umum untuk dilakukan.
- Teknik lemparan: Teknik lemparan dilakukan dengan mengubah posisi dari berdiri menjadi bergulat di tanah.
- Teknik take down: Teknik take down merupakan sebuah teknik yang menggunakan kekuatan fisik atau berat badan untuk menyeret lawan ke lantai.
Baca juga: Catur: Sejarah, Ukuran Papan, Aturan Permainan, dan Istilah Penting
Aturan pertandingan jiu-jitsu
(foto: pinterest)
Berikut ini adalah aturan pertandingan jiu jitsu:
- Jiu jitsu terdiri dari beberapa macam aliran (rhuya). Namun secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu tradisional dan modern.
- Pada jiu-jitsu tradisional, tidak terdapat format pertandingan dan juga menjalin hubungan dengan hombu dojo (dojo induk) yang ada di Jepang, sebagai negara asalnya.
- Sedangkan untuk jiu-jitsu modern (seperti jiu-Jitsu Brasil) menekankan pada pertandingan dan tidak memiliki hubungan keorganisasian dengan Negara Jepang.
- Perguruan-perguruan Jiu-jutsu modern yang independen umumnya akan membuat peraturan pertandingan sendiri, karena belum adanya badan dunia yang secara aklamasi dipilih oleh semua perguruan Jiu-jutsu.
- Dalam pertandingan Jiu-jutsu di Indonesia, tepatnya di kompetisi Asean Games 2018, ada beberapa peraturan yang berlaku. Di antaranya yaitu: sistem penilaian ditentukan oleh wasit dilapangan.
- Dua cara untuk memenangkan pertandingan yaitu membuat lawan menyerah dengan teknik kuncian yang dilakukan. Dan juga menang dengan poin dimana lawan knock out (KO).
- Poin diperoleh dengan mendominasi kuncian atau posisi serta gerakan yang menguntungkan.
Istilah penting dari olahraga jiu-jitsu
Inilah istilah penting dalam olahraga jiu-jitsu:
- Rhuya: aliran aliran dari olahraga jiu jitsu.
- Yawaragi: Teknik yang bersifat fleksibel dan dilakukan dengan menipu lawan.
- Kyu VI (roku-kyu): Sabuk putih.
- Kyu V (go-kyu): Sabuk kuning.
- Kyu IV (yon-kyu): Sabuk hijau.
- Kyu III (san-kyu): Sabuk oranye.
- Kyu II (ni-kyu): Sabuk biru.
- Kyu I (ik-kyu): Sabuk coklat.
- Dan I (sho-dan): Sabuk hitam.
Demikianlah penjelasan tentang beladri jiu-jitsu. Mudah-mudahan memberi manfaat.